حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا أَبُو شِهَابٍ قَالَ قَدِمْتُ مُتَمَتِّعًا مَكَّةَ بِعُمْرَةٍ فَدَخَلْنَا قَبْلَ التَّرْوِيَةِ بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فَقَالَ لِي أُنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ تَصِيرُ الْآنَ حَجَّتُكَ مَكِّيَّةً فَدَخَلْتُ عَلَى عَطَاءٍ أَسْتَفْتِيهِ فَقَالَ حَدَّثَنِي جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ
حَجَّ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ سَاقَ الْبُدْنَ مَعَهُ وَقَدْ أَهَلُّوا بِالْحَجِّ مُفْرَدًا فَقَالَ لَهُمْ أَحِلُّوا مِنْ إِحْرَامِكُمْ بِطَوَافِ الْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَقَصِّرُوا ثُمَّ أَقِيمُوا حَلَالًا حَتَّى إِذَا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ فَأَهِلُّوا بِالْحَجِّ وَاجْعَلُوا الَّتِي قَدِمْتُمْ بِهَا مُتْعَةً فَقَالُوا كَيْفَ نَجْعَلُهَا مُتْعَةً وَقَدْ سَمَّيْنَا الْحَجَّ فَقَالَ افْعَلُوا مَا أَمَرْتُكُمْ فَلَوْلَا أَنِّي سُقْتُ الْهَدْيَ لَفَعَلْتُ مِثْلَ الَّذِي أَمَرْتُكُمْ وَلَكِنْ لَا يَحِلُّ مِنِّي حَرَامٌ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَفَعَلُوا قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ أَبُو شِهَابٍ لَيْسَ لَهُ مُسْنَدٌ إِلَّا هَذَا
1466. Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Abu
Sihab berkata: "Aku menuju Makkah dengan berihram untuk 'umrah sebagai pelaksanaan
hajji dengan tamattu'. Maka kami tiba tiga hari sebelum hari Tarwiyah. Maka orang-orang
berkata, kepadaku: "Dari penduduk (rumah-rumah di) Makkah maka hajjimu sekarang
sebagai orang Makkah". Kemudian aku menemui 'Atho' untuk meminta fatwa darinya. Maka
dia berkata; Telah menceritakan kepada saya Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhua bahwa
dia pernah melaksanakan hajji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika Beliau
menggiring hewan qurbannya ketika orang-orang sudah berihram untuk haji secara ifrad,
maka Beliau berkata, kepada mereka: "Halalkanlah ihram kalian ketika sudah thowaf di
Baitulloh dan sa'iy antara bukit Ash-Shafa dan Al Marwah dan memotong rambut dan
tinggalah (di Makkah) dalam keadaan halal hingga apabila tiba hari Tarwiyah berihramlah
untuk hajji dan jadikan apa yang sudah kalian lakukan dari manasik ini sebagai pelaksanaan
hajji dengan tamattu'. Mereka bertanya: "Bagaimana kami menjadikannya sebagai tamattu'
sedang kami sudah meniatkannya sebagai ihram hajji?". Maka Beliau berkata:
"Laksanakanlah apa yang aku perintahkan kepada kalian. Seandainya aku tidak membawa
hewan qurban tentu aku akan melaksanakan seperti yang aku perintahkan kepada kalian.
Akan tetapi tidak halal bagiku apa-apa yang diharamkan selama ihram ini hingga hewan
qurban sudah sampai pada tempat sembelihannya (pada hari nahar) ". Maka orang-orang
melaksanakannya". Berkata, Abu 'Abdullah Al Buklhoriy: "Abu Syihab tidak memiliki sanad
selain jalan ini".
0 Comments
Posting Komentar