Ø­َدَّØ«َÙ†َا Ø£َبُÙˆ Ù†ُعَÙŠْÙ…ٍ Ù‚َالَ Ø­َدَّØ«َÙ†َا Ù…ِسْعَرٌ Ù‚َالَ Ø­َدَّØ«َÙ†ِÙŠ ابْÙ†ُ جَبْرٍ Ù‚َالَ سَÙ…ِعْتُ Ø£َÙ†َسًا ÙŠَÙ‚ُولُ Ùƒَانَ النَّبِÙŠُّ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ÙŠَغْسِÙ„ُ Ø£َÙˆْ Ùƒَانَ ÙŠَغْتَسِÙ„ُ بِالصَّاعِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ Ø®َÙ…ْسَØ©ِ Ø£َÙ…ْدَادٍ ÙˆَÙŠَتَÙˆَضَّØ£ُ بِالْÙ…ُدِّ
1949. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adiy dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Adh-Dhuha dari Masruq dari Khabbab berkata: "Pada masa Jahiliyyah aku adalah seorang tukang besi dan emas dan Al 'Ash bin Wa'il pernah punya hutang kepadaku lalu aku datang menemuinya untuk menagihnya. Dia berkata: "Aku tidak akan bayar kecuali kamu mau mengingkari (kufur) Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ". Aku katakan: "Aku tidak akan kufur sampai kamu dimatikan oleh Allah Ta'ala lalu kamu dibangkitkan. Dia berkata: "Biarkanlah aku sampai aku mati lalu dibangkitkan dan aku diberikan harta dan anak lalu aku bayar hutangku kepadamu". Maka turunlah QS Maryam ayat 49 yang artinya: (" Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: "Pasti Aku akan diberi harta dan anak". Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan yang Maha Pemurah?").