حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيعَ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا يَبِيعُ الرَّجُلُ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَلَا يَخْطُبُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ وَلَا تَسْأَلُ الْمَرْأَةُ طَلَاقَ أُخْتِهَا لِتَكْفَأَ مَا فِي إِنَائِهَا
1996. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang
kota menjual untuk orang desa, dan melarang meninggikan penawaran barang (yang sedang
ditawar orang lain dengan maksud menipu), dan melarang seseorang membeli apa yang
dibeli (sedang ditawar) oleh saudaranya, melarang pula seseorang meminang (wanita)
pinangan saudaranya dan melarang seorang wanita meminta suaminya agar menceraikan
isteri lainnya (madunya) dengan maksud periuknya sajalah yang dipenuhi (agar belanja
dirinya lebih banyak) ".
0 Comments
Posting Komentar