قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ و قَالَ لِي إِبْرَاهِيمُ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يُخْبِرُ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ
أَيُّمَا نَخْلٍ بِيعَتْ قَدْ أُبِّرَتْ لَمْ يُذْكَرْ الثَّمَرُ فَالثَّمَرُ لِلَّذِي أَبَّرَهَا
وَكَذَلِكَ الْعَبْدُ وَالْحَرْثُ سَمَّى لَهُ نَافِعٌ هَؤُلَاءِ الثَّلَاثَ
2051. Telah berkata, Abu 'Abdullah; Dan berkata, kepadaku Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata; Aku mendengar
Ibnu Abi Mulaikah yang mengabarkan dari Nafi', maula Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma
bahwa dia berkata: "Pohon kurma mana saja yang telah dikawinkan lalu dijual namun tidak
disebutkan sebagai buah (yang dijual) maka buahnya nanti menjadi hak orang yang
mengawinkannya. Begitu juga budak dan kebun". Nafi' menamakannya sebagai tiga hal yang
sama ketentuannya.
0 Comments
Posting Komentar