حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
رَجَعْنَا مِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فَمَا اجْتَمَعَ مِنَّا اثْنَانِ عَلَى الشَّجَرَةِ الَّتِي بَايَعْنَا تَحْتَهَا كَانَتْ رَحْمَةً مِنْ اللَّهِ فَسَأَلْتُ نَافِعًا عَلَى أَيِّ شَيْءٍ بَايَعَهُمْ عَلَى الْمَوْتِ قَالَ لَا بَلْ بَايَعَهُمْ عَلَى الصَّبْرِ
2738. Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Juwairiyah
dari Nafi' berkata; Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Kami kembali (ke Hudaibiyah)
pada tahun berikutnya (satu tahun setelah perjanjian Hudaibiyah), maka tidak ada dua orang
dari kami yang berkumpul di pohon yang kami dulu kami berbaiat dibawahnya. Pohon itu
menjadi rahmat dari Allah". Kemudian aku bertanya kepada Nafi': "Atas dasar apa Beliau
membaiat mereka, apakah untuk kematian?" Dia menjawab: "Tidak, namun Beliau
membaiat mereka untuk kesabaran".
0 Comments
Posting Komentar