حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يَحْيَى يَقُولُ وَأَنَا أَسْمَعُ فَسَقَطَ عَنِّي
عَنْ مَسِيرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ قَالَ فَكَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ
2777. Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada
kami Yahya dari Hisyam berkata telah mengabarkan kepadaku bapakku berkata; Usamah bin
Zaid radliallahu 'anhuma pernah ditanya -Yahya berkata; aku mendengarnya lalu hilang
dariku (lupa) - tentang cara berjalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat haji wada'. Dia
menjawab: "Beliau berjalan dengan 'anaq (sedang, tidak lambat tidak cepat) dan apabila
sampai di daerah dataran yang luas Beliau berjalan dengan nashshu. Dan nashsh maksudnya
adalah berjalan sedikit lebih cepat dari 'anaq".
0 Comments
Posting Komentar