حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَةً اقْضُوا اللَّهَ فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ
1720. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Bisyir dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa
ada seorang wanita dari suku Juhainah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallamlalu berkata: "Sesungguhnya ibuku telah bernadzar untuk menunaikan haji namun dia belum
sempat menunaikannya hingga meninggal dunia, apakah boleh aku menghajikannya?".
Beliau menjawab: "Tunaikanlah haji untuknya. Bagaimana pendapatmnu jika ibumu
mempunyai hutang, apakah kamu wajib membayarkannya?. Bayarlah hutang kepada Allah
karena (hutang) kepada Allah lebih patut untuk dibayar".
0 Comments
Posting Komentar